Langsung ke konten utama

sudahkah yang terbaik kuberikan

Perairan danau Michigan menjadi saksi bisu sejarah tragedi 08 September 1860. Sekitar pukul dua dini hari, kapal uap Lady Elgin bertabrakan dengan kapal layar Augusta. Lady Elgin membawa sekitar 300 penumpang dalam perjalanan pulang [tour] dari Milwaukee ke Chicago. Mesin uap dan tiang-tiang Lady Elgin menerobos lambung kapal dan merobeknya.
Tragedi itu menewaskan sebagian besar penumpang. Hanya segelintir orang yang selamat.  Ada yang mencapai perahu sekoci. Sementara yang lain menggenggam potongan-potongan kapal yang terapung. Dari korban selamat, terdapat 17 orang yang berhasil diselamatkan oleh perjuangan heroik seorang mahasiswa Northwestern University bernama Edward W. Spencer. Sebagai seorang perenang yang berpengalaman, Spencer memiliki tali yang diikatkan pada tubuhnya, dan dari waktu ke waktu selama enam jam berenang melalui gelombang untuk mengambil penumpang yang masih dapat diselamatkan.
Rekan-rekannya di ujung tali kemudian menariknya dan korban ke pantai. Namun, saat mencapai batas kekuatannya, Spencer pun pingsan. Ketika tak sadar, berkali-kali ia mengigau. “Sudahkah aku melakukan yang terbaik?” Bahkan dalam masa pemulihannya, ia terus membayangkan wajah-wajah korban yang tidak sempat ia tolong sambil terus mempersalahkan dirinya bahwa seharusnya ia masih dapat menyelamatkan yang lebih lagi.
Kisah perjuangan Edward Spencer menolong banyak orang ini dipublikasikan di berbagai media saat itu. Los Angeles Times pada 08 Februari 1917, adalah salah satu surat kabar yang mengulas peristiwa itu. Pada1924, Ensign Edwin Young membaca dan mendengar kisah perjuangan Spencer. Young begitu tersentuh dengan kisah itu. Terlebih lagi dalam segala pengurbanannya seseorang masih dapat berkata, “Sudahkah aku melakukan yang terbaik?”.
Setelah Young menarik pembelajaran rohani dari kisah heroik Spencer, ia menciptakan sebuah syair dan diberi judul Have I Done My Best for Jesus?.
Syair ini kemudian diterjemahkan ke dalam teks Indonesia berjudul “Sudahkah yang Terbaik Kuberikan” (NKB 199). Edward Spencer sudah memberikan contoh lewat kisah hidupnya dan Edwin Ensign Young ingin mengingatkan kita tentang teladan Yesus lewat syair lagu yang diciptakannya.
“Sudahkah yang Terbaik Kuberikan?” Pertanyaan ini menjadi perenungan kita semua pada hari ini. Terkadang kita memberikan kepada Tuhan dengan setengah-setengah tidak dengan sepenuh hati. Terkadang juga kita bingung bagaimana cara memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
jawabannya ada di Matius 25:40.“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” . 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jejak-jejak kaki di pinggir pantai

Semalam aku bermimpi sedang berjalan - jalan menyisir sepanjang pantai bersama Tuhan.  Di cakarawala langit yang indah terbentang seluruh adegan kehidupanku. Pada setiap adegan aku melihat dua pasang jejak kaki di pasir.  Sepasang jejak kakiku dan yang sepasang lagi jejak kaki Tuhan.  Setelah adegan terakhir dari kehidupanku terhampar di hadapanku aku menoleh ke belakang dan melihat jejak kaki di pasir.  Aku memperhatikan bahwa berkali-kali sepanjang hidupku terutama pada saat-saat paling gawat dan mencekam hanya terdapat sepasang jejak kaki saja. Aku sadar bahwa ini terjadi justru saat hidupku berada pada saat yang paling menyedihkan.  Hal ini membuat aku benar-benar sangat kecewa maka kubertanya pada Tuhan, “Tuhan dimanakah Engkau? Engkau mengatakan bila aku memutuskan untuk mengikuti Engkau, Engkau berjanji akan berjalan bersama aku sepanjang jalan hidupku.  Namun aku memperhatikan bahwa pada saat-saat paling gawat dan beban berat meni...

Why Me, GOD ?

Why Me, GOD ? Tahukah kalian Arthur Ashe? Arthur Robert Ashe Jr. yang kelahiran 10 Juli 1943 adalah seorang petenis profesional berkulit hitam dari Amerika Serikan, Ia memenangkan 3 gelar juara Grand Slam yaitu pada US Open di tahun 1968, Australia Open tahun 1970 dan Wimbledon tahun 1975. Bahkan ia pernah menyingkirkan lawan yang sangat diunggulkan yaitu Jimmy Conors. Memang sih ketika arthur ashe berjaya saya belum lahir hehehe Akan tetapi ada sedikit kisah inspiratif dibalik seorang Arthur Ashe Pada tahun 1979, Arthur Ashe menjalani operasi Bypass akibat serangan jantung yang dideritanya. Setelah menjalani 2 kali operasi, ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa dirinya terinfeksi HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus). Ia terinfeksi HIV melalui transfusi darah yang ia terima. Kasian banget ya ingin sembuh tapi malah dapat penyakit. Akhirnya kemenangan-kemenangan yang diraihnya digantikan dengan perjuangan berat untuk menyelematkan nyawanya. Dan saat-saat seperti...